Berita Utama

Minggu, 5 Mei 2024
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

Sebut Israel Lakukan Genosida, Warga Yahudi Gruduk Kongres AS

INTERNASIONAL, Topinfo.id: Organisasi hak asasi manusia Jewish Voice for Peace gelar protes terkait serangan Israel ke Palestina di Washington DC dan menyebut Israel lakukan genosida.

Diketahui, kelompok masa aksi duduk di lantai lobi gedung Kongres Amerika Serikat (AS). Mereka membentangkan spanduk besar bertuliskan gencatan senjata, Rabu (18/10/2023).

“Kami menutup kongres untuk menarik perhatian massa terhadap keterlibatan AS dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina,” kata masa aksi.

Akibat protes mereka, sebanyak 500 orang ditangkap. Polisi Capitol AS mengatakan telah membersihkan rotunda dan masih memproses penangkapan.

Sejak Senin (16/10/2023), kelompok Yahudi sayap kiri AS ini telah berkumpul di luar Gedung Putih. Hal ini dilakukan untuk mendesak pemerintah AS, agar menekan Israel untuk membatalkan rencana invasi militer ke Gaza. Serta segera mengumumkan gencatan senjata.

Kemudian mereka menuduh pemerintah Benjamin Netanyahu merencanakan genosida.

1.400 Orang Warga Israel Terbunuh

Hal ini dilakukan sebagai protes terhadap serangan mematikan pada tanggal 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas yang membunuh sedikitnya 1.400 warga Israel.

Menurut mereka, Presiden AS terlibat dalam pemboman balasan Israel yang telah menghancurkan lingkungan Gaza, memutus aliran air dan listrik. Serta menyebabkan sekitar 2.200 warga Palestina tewas, termasuk 700 anak-anak.

Kritik terhadap presiden AS tersebut muncul ketika ia sedang mempertimbangkan tawaran perdana menteri Israel untuk mengunjungi Israel ketika negara itu berduka pasca serangan Hamas.

Sebagai informasi, Biden telah memberikan dukungan tegas terhadap negara tersebut sejak negara tersebut diserang. Namun memperingatkan bahwa pendudukan kembali Gaza, secara resmi ditarik oleh Israel pada tahun 2005.

Berdiri di luar gerbang Gedung Putih, Eva Borgwardt, direktur politik IfNotNow, menuntut pertemuan mendesak dengan Biden.

“Taruhannya adalah hidup atau mati,” katanya.

“Kami di sini untuk memberi tahu Presiden Biden, sebagai panglima militer paling kuat di dunia. Pemerintah AS perlu melakukan segala daya untuk menuntut gencatan senjata. Selanjutnya menuntut deeskalasi, membebaskan sandera Israel dan mengatasi konflik,” Ungkap masa aksi.

Penyelenggara protes mengatakan mereka siap melakukan pembangkangan sipil untuk mempengaruhi kebijakan AS. Serta mengancam akan memblokir pintu masuk dan keluar Gedung Putih.

Dapatkan update berita terbaaru setiap hari dari Topinfo.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Topinfo News Update", caranya klik link https://t.me/topinfoid_update, kemudian klik join.

Bagikan artikel

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine
- Advertisment -
Google search engine