NASIONAL, Topinfo.id: Guru Besar IPB University Dwi Andreas Santosa menyatakan Program food estate Presiden Jokowi dan dieksekusi Menteri Pertahanan Prabowo gagal total.
Menurutnya, tak ada satupun pembangunan food estate yang sudah direncanakan berhasil. Termasuk di Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang diklaim Gibran Rakabuming Raka.
“Iya gagal semua,” katanya, Selasa (23/01/2024).
Khusus untuk Gunung Mas katanya, kegagalan sudah terjadi dari awal saat menentukan lahan food estate. Menurutnya, lahan Gunung Mas bahkan bukan lahan yang tepat untuk bercocok tanam.
Pasalnya, lahan bukan tanah berpasir tapi tanah pasir atau pasir sebetulnya.
“Jadi gimana mau ada yang tumbuh,” ujarnya
Ia mengungkapkan jika ditemukan ada tanaman jagung tumbuh di wilayah tersebut, itu bisa terjadi karena dipaksakan. Hal ini tercermin dari temuan banyak pihak bahwa jagung di tanam di dalam polybag.
“Tapi supaya seakan-akan berhasil ditanam jagung pake polibag, ya saya juga bisa tanam padi di jalan tol,” jelasnya.
Syarat Food Estate Berhasil
Selain itu, Andreas menjelaskan untuk menentukan program tersebut berhasil atau tidak itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya, lahan yang dipilih harus bisa ditanam secara berkelanjutan hingga hasil panennya memberikan keuntungan bagi petani.
“Jadi kan keberhasilan itu tidak ditentukan oleh itu (asal tanam), apakah nanti itu bisa berlanjut, apakah visibility dari sisi ekonomi sudah visible, kan di sana kalau kita bicara keberhasilan kan,” ungkapnya
Ia mengatakan syarat itu tidak ditemukan di food estate Jokowi. Pihaknya pernah melakukan pengujian di Blok A2 lahan food estate di Kalteng.
Dari hasil pengujian, ia tak menampik di sana memang ada petaninya dan hasil panennya.
Namun, hasil panennya hanya 0,8 juta ton dari 93 hektare. Padahal seharusnya paling sedikit mencapai 4 juta ton agar petani untung.
“Ini 1 ton pun enggak sampai. Jadi itu yang terjadi. Jadi ketika berhasil atau tidak harus bicara di sana (data), bukan ini bisa menanam jagung kemudian panen, bisa ya bisa tapi kan bukan seperti itu. Kita tanpa tanah juga bisa hidroponik,” pungkasnya.