asd

Berita Utama

Rabu, 18 September 2024
Rabu, September 18, 2024
spot_img

Paus Fransiskus Datang ke RI Bawa Misi Utama Hindari Kiamat

NASIONAL, Topinfo.id: Pemimpin gereja Katolik Roma Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke Indonesia, sebari membawa misi hindari kiamat perubahan iklim.

Diketahui, kunjungan kunjungan Kepala Negara Vatikan itu di jadwalkan akan mengunjungi empat negara Asia Tenggara.

Dalam kunjungan ini, Paus akan menggelar sejumlah agenda penting untuk mendesak aksi global terhadap perubahan iklim.

Dikatakan ambisius karena selama 12 hari dari 2 hingga 13 September, Paus akan menempuh perjalanan hampir 33.000 kilometer (km) untuk mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Hal tersebut, adalah perjalanan terpanjang yang pernah dilakukan Paus, yang sekarang secara teratur menggunakan kursi roda karena nyeri lutut dan punggung.

“Ia mendorong keras perjanjian iklim Paris 2015 dan para pembantunya mengatakan ia ingin melanjutkan seruannya untuk menghadapi bahaya dunia yang memanas dengan cepat, dan khususnya untuk mendukung mereka yang paling rentan,” muat laman Reuters, Selasa (03/09/2024).

“Di negara-negara yang dikunjunginya, bahaya ini meliputi naiknya permukaan laut dan gelombang panas serta topan yang semakin parah dan tidak dapat diprediksi,” tambah laman itu.

Pertunjukan Kekuatan Paus

Sementara itu, seorang akademisi Italia yang telah mengikuti kepausan, Profesor Massimo Faggioli, mengatakan ini adalah pertunjukan kekuatan Paus.

Menurutnya tidak ada Paus yang pernah melakukan lawatan ke luar negeri pada usia seperti itu.

Benediktus XVI, pendahulu langsung Paus Fransiskus, mengundurkan diri pada usia 85 tahun. Paus Yohanes Paulus II, yang menderita penyakit Parkinson, melakukan kunjungan terakhirnya ke luar negeri pada usia 84 tahun.

Tur ini pun akan menjadi perjalanan ke luar negeri ke-45 Paus Fransiskus sejak pemilihannya pada Maret 2013.

Dirinya sering berbicara tentang menjangkau orang atau kelompok di pinggiran masyarakat, dan telah memprioritaskan perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi oleh seorang paus, atau tempat umat Katolik Roma merupakan minoritas kecil.

“Ini adalah pertunjukan kekuatan bagi Paus Fransiskus,” tegasnya Prof Faggioli.

“Francis hampir menggambar peta baru Gereja,” katanya.

“Sekarang ini adalah Katolikisme global, gereja yang tidak hanya lebih luas secara global, tetapi benar-benar terglobalisasi,” tambahnya.

Mengapa Paus Memilih Asia dan Indonesia?

Di keempat negara tersebut, Paus akan mengadakan pertemuan resmi dengan para pejabat politik, diplomat, dan umat Katolik setempat. Ia juga akan memimpin perayaan Misa Katolik di luar ruangan di keempat negara tersebut.

Pejabat Gereja secara umum melihat Asia sebagai lahan yang subur untuk memperluas iman. Diketahui hal ini telah mengalami penurunan di negara-negara Barat.

Sementara itu, profesor madya ilmu politik Jeremy Menchik dari Universitas Boston- yang telah banyak menulis tentang politik Indonesia- melihat kedatangan ke Indonesia sebagai sesuatu yang unik.

Dirinya mengatakan bahwa Indonesia berada dalam “zaman keemasan” dialog antar agama, dengan mencatat bahwa masjid tersebut terletak di seberang katedral Katolik Roma Jakarta.

“Ini adalah momen di mana Anda memiliki pluralisme daripada polemik,” katanya.

Dapatkan update berita terbaaru setiap hari dari Topinfo.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Topinfo News Update", caranya klik link https://t.me/topinfoid_update, kemudian klik join.

Bagikan artikel

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine
- Advertisment -
Google search engine