asd

Berita Utama

Kamis, 25 Juli 2024
Kamis, Juli 25, 2024
spot_img

Aburizal Bakrie Berbagi Pengalaman Kepemimpinan di Golkar Institute

Jakarta- Politisi senior Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan “Kuliah Umum” tentang Leadership Lessons For Indonesia kepada peserta Executive Education Program For Young Political Leaders Angkatan ke-13, Senin (28/8/2023) di di Airlangga Classroom, DPP Partai Golkar.

Kepada para peserta pendidikan Golkar Institute, Ical (sapaan akrab Aburizal Bakrei) berpesan agar anak-anak muda terus mengasah diri menjadi pemimpin. Ia mengibaratkan pemimpin seperti seorang nahkoda kapal.

“Pemimpin itu bisa dikatakan sebagai nahkoda kapal. Dia harus tahu kemana tujuannya. Dia harus bisa menahkodai kapal tersebut. Untuk menjadi seorang pemimpin yang tangguh dia akan menghadapi ombak dan karang. Sebagai seorang pemimpin harus mau merasakan kejadian yang tidak mengenakan. Pemimpin harus mengalami keadaan pasang surut, keadaan dimana sudah tidak ada harapan, tetapi itu harus kita hadapi untuk mencapai tujuan”, demikian ujar Ical.

Aburizal juga berbagi pengalaman ketika ia menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Aburizal mengaku banyak tantangan dan harus mengambil keputusan sulit, seperti menetapkan arah pembangunan nasional.

“Pembangunan nasional hanya berfokus pada ekonomi, tapi saya bilang tidak demikian. Teknologi harus menjadi arus utama bagi kita untuk membangun sebuah negara,” kata Aburizal.

“Saya betul-betul menghadapi rintangan-rintangan yang tidak ringan. Pada saat menjadi Menteri Perekonomian, saya mengharapkan harga minyak kita sangat rendah. Hasilnya memang berat, tapi harus diterima. Saya harus menangani masalah kelaparan di Papua. Pengalamannya sangat berharga sekali, sangat susah ditemui, yaitu baagaimana cara menyelesaikan masalah disana, saya pergi ke puncak-puncak gunung kesana,” lanjut Aburizal.

Selanjutnya Aburizal sebagai seorang politisi dan pengusaha, juga menceritakan titik tersulit dalam hidupnya, yaitu ketika ia mengalami kebangkrutan. Tetapi ia tidak pernah menyerah dan berusaha bangkit.

“Saya harus cari jalan lain agar saya bisa bangkit. Jangan berdiri disitu saja, harus bangkit. Dan kita juga harus tetap tenang, tetap berolahraga. Jangan sampai masalah itu dibawa ke rumah. Berlaku seperti tidak ada apa-apa. Jangan sampai orang tahu kita sedang kesusahan,” ungkapnya.

“Cari jalan keluar yang baik. Pada saat itu saham saya di perusahaan ayah saya 65% tetapi berubah menjadi 2,5%. Kegagalan adalah bagian daripada keberhasilan. Orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah berhasil,” kenang Aburizal.(*)

Dapatkan update berita terbaaru setiap hari dari Topinfo.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Topinfo News Update", caranya klik link https://t.me/topinfoid_update, kemudian klik join.

Bagikan artikel

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine
- Advertisment -
Google search engine