asd

Berita Utama

Rabu, 24 Juli 2024
Rabu, Juli 24, 2024
spot_img

Vladimir Putin Resmikan Proyek Nuklir dengan Turki Anggota NATO

Editor:Ujang Nana

INTERNASIONAL, Topinfo.id: Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui telah meresmikan proyek nuklir dengan Turki yang merupakan bagian dari aliansi negara NATO.

Diketahui Presiden Vladimir Putin hadir secara virtual dalam upacara peresmian pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki. Selain itu, Putin juga memuji sektor energi Moskow yang berkembang dan hubungan ekonomi yang lebih luas dengan Ankara, Kamis (27/04/2023).

Perusahaan energi nuklir negara Rusia, Rosatom, membangun pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu. Putin juga menyaksikan pemuatan pertama bahan bakar nuklir ke unit tenaga pertama di lokasi di provinsi Mersin selatan Turki.

“Ini adalah proyek unggulan. Ini membawa manfaat ekonomi bersama dan, tentu saja, membantu memperkuat kemitraan multifaset antara kedua negara kita,” ungkap Putin.

Dirinya juga menggambarkan Akkuyu sebagai proyek konstruksi nuklir terbesar di dunia. Hal itu berarti Turki harus mengimpor lebih sedikit gas alam Rusia di masa depan.

“Tapi Turki akan menikmati keuntungan dari negara yang memiliki energi nuklirnya sendiri. Energi nuklir, seperti yang Anda ketahui, adalah salah satu yang termurah,” kata Putin.

Erdogan Berterimakasih Untuk Putin

Presiden Erdogan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Vladimir Putin atas dukungannya pada Akkuyu.

“Kami akan mengambil langkah-langkah untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir kedua dan ketiga di Turki secepat mungkin,” ujar Presiden Ergodan.

Meskipun, Turki adalah anggota NATO tetapi Erdogan telah berhasil menjaga hubungan baik dengan Putin meskipun ada perang di Ukraina.

Tahun lalu, Turki membantu menengahi, bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebuah kesepakatan yang memungkinkan dimulainya kembali ekspor biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam.

Dalam panggilan telepon sebelum peresmian Akkuyu, Erdogan dan Putin juga membahas situasi di Ukraina dan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Putin, yang ingin membangun pasar baru untuk hidrokarbon Rusia di luar Eropa, yang secara tradisional merupakan pelanggan utama Moskow, menegaskan kembali seruannya agar Turki menjadi pusat gas regional untuk memasok gas alam kepada pembeli asing yang tertarik dengan harga pasar.

Proyek senilai US$ 20 miliar dengan kapasitas 4.800 megawatt (MW) di Akkuyu memerlukan pembangunan empat reaktor yang akan memungkinkan Turki untuk bergabung dengan negara-negara dengan energi nuklir sipil.

“Kami berencana untuk menyelesaikan peluncuran fisik (pabrik) tahun depan…agar dapat menghasilkan listrik secara stabil mulai 2025, seperti yang telah kami sepakati,” kata Andrei Likhachev, kepala Rosatom.

Dapatkan update berita terbaaru setiap hari dari Topinfo.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Topinfo News Update", caranya klik link https://t.me/topinfoid_update, kemudian klik join.

Bagikan artikel

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

- Advertisment -
Google search engine
- Advertisment -
Google search engine