INTERNASIONAL, Topinfo.id: Pemerintah Arab Saudi merespon acaman salah satu menteri Israel yang akan melakukan penyerangan senjata nuklir ke Gaza Palestina.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu yang menyatakan bahwa senjata nuklir bisa menjadi pilihan dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas.
Sebelumnya, Hamas memimpin serangan militan Palestina yang paling mematikan terhadap Israel dalam sejarah, dan Israel kemudian melancarkan serangan udara terberatnya ke Gaza sebagai tanggapannya.
Hingga saat ini, lebih dari 1.400 orang di Israel tewas dan lebih dari 9.000 warga Palestina di Gaza telah terbunuh dalam serangan balasan Israel ke wilayah kantong itu. Selain itu, sebanyak 200 warga Israel juga diculik oleh Hamas.
Eliyahu mengatakan ia tidak puas dengan respons militer Israel di Gaza sebagai. Menanggapi hal ini, pihak pewarta bertanya apakah mungkin akan menggunakan sejenis bom atom (nuklir) di wilayah Gaza untuk membunuh semua orang.
“Itu salah satu pilihan,” kata Eliyahu, Senin (06/11/2023).
Menanggapi pernyataan Eliyahu, Kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menyebut komentar tersebut tidak sesuai realita.
Menurutnya, Israel tidak akan membunuh orang-orang yang tidak bersalah.
“Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (militer) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah,” ungkap Netanyahu.
“Eliyahu akan diskors dari semua pertemuan pemerintah sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tulis Netanyahu.
Tak hanya dari Netanyahu, pernyataan Eliyahu juga mendapatkan respon dari salah satu patron Timur Tengah, Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut adanya penyebaran ekstremisme dan kebrutalan di antara anggota pemerintah Israel atas pernyataan ini.
“Lagi pula, tidak memecat menteri dan hanya membekukan keanggotaannya merupakan tindakan yang sangat mengabaikan semua standar dan nilai-nilai kemanusiaan,” pungkasnya.