INTERNASIONAL, Topinfo.id: Rusia mengirim serangan rudal mematikan ke Ukraina, serangan pihak putin menargetkan pelatihan militer dan rumah sakit terdekat.
Diketahui, serangan tersebut menewaskan setidaknya 51 orang dan melukai lebih dari 200 lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa, berdasarkan informasi awal, dua rudal balistik telah sebagian menghancurkan salah satu bangunan Institut Militer Poltava, meninggalkan korban di bawah reruntuhan.
“Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska menyebut serangan itu sebagai tragedi yang mengejutkan bagi seluruh Ukraina. Musuh menyerang lembaga pendidikan dan rumah sakit,” Rabu (4/9/2024).
Zelensky menegaskan bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan ini. Dirnya telah memerintahkan penyelidikan penuh dan cepat atas semua keadaan yang terjadi.
Pasukan darat Ukraina mengonfirmasi bahwa personel militer tewas dalam serangan tersebut. Serta mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui apakah langkah-langkah perlindungan yang memadai telah diambil untuk melindungi mereka yang berada di fasilitas tersebut.
Mereka juga menambahkan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan bahwa waktu antara sirene serangan udara dan rudal mematikan yang datang sangat singkat.
Sehingga membuat orang-orang berada dalam kondisi dievakuasi ke tempat perlindungan.
Dikatakan juga bahwa tim penyelamat dan paramedis telah menyelamatkan 25 orang di lokasi. Termasuk 11 orang yang berhasil dikeluarkan dari reruntuhan.
Untuk diketahui, Rusia telah berulang kali menyerang sasaran sipil selama dua setengah tahun perang skala penuh, dan telah meningkatkan serangan udara terhadap Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Mereka melancarkan serangan rudal dan drone besar ke Kyiv pada dini hari Senin, sebagian besar berhasil dicegat oleh pertahanan udara Ukraina.