DAERAH, Topinfo.id: Update korban gempa Cianjur, Jawa Barat. BNPB merilis data terbaru jumlah korban gempa Cianjur 268 meniggal, hingga 21.282 Rumah Rusak
Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan Update korban gempa Cianjur. 268 meninggal dunia,122 orang diantaranya telah berhasil diidentifikasi.
“Korban meninggal dunia 268 jiwa. 122 jenazah diantaranya yang sudah teridentifikasi. Masih ada sejumlah 151 orang korban hilang,” ungkap Suharyanto.
“Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan,” kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Selasa, dilansir laman bnpb.go.id.
Adapun data warga sejumlah 1.083 orang mengalami luka-luka. Serta kerusakan infrastruktur seperti rumah rusak total berjumlah 22.198 unit.
“Pengungsi pada hari ini sudah mendapatkan fasilitas lebih baik, tenda besar telah didirikan baik dari BNPB, pemerintah, TNI/Polri dan bantuan lembaga lainnya,” ungkap Suharyanto.
“Dapur umum telah beroperasi. Kalau masih ada yang kurang dan belum terlayani, lambat laun akan kami perbaiki,” imbuhnya.
Mengenai adanya perbedaan data jumlah korban. Suharyanto menyebut pendataan masih terus dilakukan dan posko telah didirikan.
Dengan demikian, semua informasi tentang gempa Cianjur, secara resmi adalah yang dikeluarkan dari posko.
“Setiap sore akan ada update penanganan bencana dari Posko Tanggap Darurat yang ada di Kantor Bupati Cianjur,” ungkap Suharyanto.
BNPB Mencatat 21.282 Rumah Rusak
BNPB mencatat 21.282 rumah rusak, terdampak gempa magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur. Suharyanto menyampaikan, sebanyak 6.570 unit dalam kondisi rusak berat atau hancur. Sedangkan, rusak sedang terdata 2.071 unit.
“Untuk bangunan-bangunan rumah warga yang mengalami rusak ringan sebanyak 12.641 unit.” ungkap Suharyanto.
“Sisanya masih terus pendataan,” ungkapnya.
Kerusakan infrastruktur yang tersebar di 12 wilayah. Diantaranya kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Bojongpicung, Cikalongkulong, Sukaluyu, Pacet, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi dan Gekbrong.
BNPB lalu mengimbau warga yang saat ini mengungsi mandiri, atau tinggal di tenda-tenda darurat untuk pindah ke tempat pengungsian terpusat.
“Supaya lebih terjamin dari segi perawatan. Serta pelayanan maupun logistiknya,” ungkap Suharyanto.
Sementara Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meninjau kondisi jalan Cipanas, Cianjur. Jokowi turut menyampaikan bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah.
“Nanti dibantu Rp 50 juta yang (kerusakannya) berat, yang sedang Rp 25 juta, yang ringan Rp 10 juta,” ungkap Jokowi
“Nanti kalau sudah, gempanya sudah tenang. Dimulai pembangunan rumah,” tutur Jokowi.
Jokowi lalu memerintahkan jajarannya agar segera memperbaiki akses utama jalan pascabencana gempa Cianjur.
“Saya perintahkan kepada Menko PMK, kepada BNPB, kepada Basarnas kemudian TNI-Polri kepada Kementerian PUPR. Untuk bersama sama mengerahkan jajaranya dalam membantu evakuasi utamanya. Berkaitan dengan akses pembukaan akses yang terkena longsor,” kata Jokowi.
Selain akses utama yang perlu dibenahi. Jokowi juga memerintahkan jajarannya agar segera mengevakuasi para korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.