Jakarta – Sekelompok mahasiswa dan pemuda mengatasnamakan Jawa Timur Progress (Jatim Progress) melalukan aksi demonstrasi depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) pada Kamis (25/5/2023).
Mereka mendesak KPK segera menuntaskan kasus korupsi dana hibah di Jawa Timur yang dinilainya masih banyak terduga koruptor lain yang belum ditetapkan tersangka.
Menurut Imamul Khair selaku koordinator lapangan aksi tersebut menduga bahwa kasus korupsi dana jibah di Jawa Timur tidak hanya dilakukan sendiri, melainkan secara berjamaah.
“Kami mendesak KPK segera tersangkakan semua yang terlibat korupsi dana hibah jawa timur. Masih banyak terduga koruptor yang belum KPK tersangkakan. Kasus korupsi dana hibah ini jelas dan terang dilakukan secara berjamaah. Tidak mungkin hanya Wakil DPRD Sahat Simanjuntak,” kata Imam dalam orasinya di depan gedung KPK.
“Kami bertanya-tanya, ada apa dengan KPK?! Kasus korupsi dana hibah ini kok tidak ada kelanjutannya. Apakah KPK sudah masuk angin, sehingga kasus dana hibah ini tidak ada kelanjutan?! Padahal sangat besar kemungkinannya koruptornya tidak hanya satu orang,” ungkap Imam.
Selain itu, Imam mengungkap dugaan adanya tim kesebelasan dari anggota DPRD Jawa Timur yang diduga kuat terlibat dalam kasus korupsi dana hibah. Hal itu membuat aktivis asal Jawa Timur itu geram sehingga meminta KPK selidiki dan segera tersangkakan semuanya.
“KPK harus bertindak cepat. Dugaan adanya tim kesebelasan dalam kasus korupsi dana hibah jawa timur ini tidak bisa dibiarkan. Anggota DPRD yang seharusnya menjadi kepanjangan lidah masyarakat, malah berkelompok untuk merongrong uang rakyat,” tegas Imam.
Aktivis yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jakarta itu mengungkap nama-nama anggota DPRD yang diduga masuk dalam tim kesebelasan tersebut dan meminta KPK segera menangkapnya.
“Kami tunggu KPK untum segera mentersangkakann dugaan tim kesebelasan korupsi dana hibah yang terdiri dari Kusnadi (PDIP), Wara Sundari (PDIP), Anwar Sadad (Gerindra), Abdul Halim (Gerindra), M Fawait (Gerindra), Anik Maslachah (PKB), Fauzan Fuadi (PKB), Achmad Iskandar (Demokrat), Muhammad Reno Z (Demokrat), Agung Mulyono (Demokrat), Blegur Prijanggono (Golkar),” terangnya.
Imam mengancam akan kembali melakukan aksi demonstrasi dengan massa yang lebih besar untuk mengawal kasus korupsi dana hibah di Jawa Timur, sehingga KPK tidak berhenti untuk mengembangkan kasus tersebut.
“Kami akan terus mengepung gedung KPK ini, sampai semua koruptor dana hinah dijebloskan ke penjara oleh KPK. KPK tidak boleh berhenti sampai di sini, masih banyak terduga koruptor dana hibah yang belum dijadikan tersangka. Kami akan terus kembali dengan massa yang lebih besar, jangan salahkan kemarahan masyarakat Jawa Timur, jika kasus korupsi ini hanya sampai pada satu tersangka saja,” pungkasnya.