DAERAH, Topinfo.id: Komposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Pangandaran di dominasi oleh koalisi Cabub-Cawabub nomor urit 1 Citra Pitriyami-Ino Darsono.
Sebagaimana diketahui, koalisi Citra-Ino diantaranya, PDIP, NasDem, PAN, Demokrat, dan Perindo.
Namun, rivalnya yakni koalisi H. Ujang Endin-Dadang Solihat (Hudang) dikabarkan mengalami perpecahan di internal koalisi.
Sebagaimana dijelaskan oleh Dosen sekaligus Pemerhati Politik Pangandaran, Hendi menyebut awalanya, koalisi Hudang, yang dipimpin oleh Gerindra, diperkirakan akan menjadi kekuatan utama di parlemen.
Namun, koalisi ini justru terlempar dari perebutan posisi strategis dalam Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
“Meskipun memiliki jumlah kursi yang sama dengan PKB dan Golkar, Gerindra gagal meraih posisi penting seperti Ketua atau Wakil Ketua Komisi. Hal ini menunjukkan ketidaksolidan koalisi Hudang, terutama ketika PKB dan Golkar, yang diharapkan menjadi bagian dari koalisi tersebut, tertarik ke dalam koalisi Citra-Ino yang dipimpin oleh PDIP,” ungkapnya, Selasa (15/10/2024).
Menurut Hendi, kegagalan ini menjadi pukulan bagi Gerindra dan Ujang Endin, calon Bupati Pangandaran, yang tidak mampu memperkuat basis politik partainya di parlemen.
“Kemenangan PDIP melalui pasangan Citra-Ino tidak hanya mencerminkan superioritas partai tersebut, tetapi juga menunjukkan niat baik untuk membuka diri kepada partai-partai lain dalam pembangunan Pangandaran,” ungkapnya.
Hendi juga membeberkan spekulasi mengenai adanya kesepakatan politik di balik layar semakin menguat, terutama terkait dengan jabatan-jabatan strategis seperti Ketua Komisi yang diberikan kepada PKB dan Golkar.
“Dalam politik lokal proses komunikasi yang demikian, terjadi sebagai upaya menjaga keseimbangan kekuasaan dan memastikan dukungan bagi keberlangsungan pembangunan daerah,” ungkapnya.
Fondasi Politik Semakin Kokoh
Selanjutnya, Hendi menjelaskan, fondasi politik koalisi Citra-Ino yang semakin kokoh, pembangunan Pangandaran di lima tahun mendatang diprediksi akan berjalan lebih cepat dan efektif.
“Namun di satu sisi, ketidakmampuan Gerindra untuk mengamankan posisi penting di AKD menunjukkan bahwa koalisi Hudang, yang sebelumnya diproyeksikan sebagai kekuatan penyeimbang, kini semakin terpecah dan kehilangan pengaruh politiknya,” ungkapnya.
Hendi menyebut, secara keseluruhan, kemenangan pasangan Citra-Ino di parlemen tidak hanya memperlihatkan kekuatan manuver politik PDIP, tetapi juga menunjukkan keterbukaan mereka terhadap kerja sama lintas partai.
“Dominasi PDIP di DPRD Pangandaran kini menjadi fondasi kuat bagi kemajuan daerah ini di masa yang akan datang,” pungkasnya.