DAERAH, Topinfo: Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan non subsidi pada Sabtu (3/9) siang. Hal tersebut dinilai akan membuat sulit keadaan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Maka dari itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam atau BEM KM IAID meminta Pemerintah meninjau kembali keputusan menaikkan BBM.
“Keputusan menaikkan BBM harus ditinjau lagi. Alasannya, pertama, yang jelas kenaikkan harga BBM akan mempersulit keadaan masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah,” kata Ketua BEM KM IAID Ciamis Adytya Aziz pada Minggu (4/9).
Ia mengungkapkan, alasan Pemerintah menaikan harga BBM adalah beban dari APBN yang membengkak, mencapai Rp 502 triliun.
“Namun, apakah dengan adanya kenaikan harga BBM ini masyarakat akan siap menghadapinya?,” ujar Adytya.
Ia melanjutkan, jika melihat pengguna BBM subsidi adalah masyarakat menengah ke bawah.
Padahal, kata dia, mereka saat ini tengah berupaya melakukan pembenahan ekonominya akibat dari Pandemi Covid-19.
“Jadi, daripada Pemerintah menaikkan harga BBM subsidi lebih baik fokus dalam pembatasan BBM subsidi. Karena jika dilihat, bahwa sekitar 60% BBM subsidi ini tidak tepat sasaran. Padahal penyaluran BBM subsidi sudah jelas-jelas diatur,” kata dia.
Dia mengungkapkan, beberapa aturan mengenai penyaluran BBM Bersubsidi yakni, Perpres No. 69 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Kemudian, Perpres No. 117 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Lalu Perpres No. 66 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan.
Dan Perpres No. 43 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.
Dari aturan tersebut, kata Adytya, menjadi acuan pasti bagi pemerintah dalam menertibkan penyaluran BBM subsidi agar tepat sasaran dan tidak kecolongan lagi.
“Maka dari itu, hasil diskusi yang dilakukan oleh KM IAID, Pemerintah harus Kembali menarik keputusn menaikkan BBM. Karena dirasa, ini akan menghasilkan eskalasi Gerakan Mahasiswa dan masyarakat yang akan semakin besar,” beber dia.
Recent Comments